IDXChannel - Wall Street ditutup turun karena aksi ambil untung atau profit taking pada perdagangan Rabu (3/1/2024) waktu setempat. Hal itu terjadi setelah penutupan yang kuat hingga 2023, dengan risalah dari pertemuan Federal Reserve pada Desember gagal menghilangkan ketakutan yang menyelimuti pasar.
Mengutip Reuters, Kamis (4/1) waktu Jakarta, indeks S&P 500 (.SPX) turun 38,02 poin atau 0,8% ke 4.704.81 poin. Nasdaq Composite (.IXIC) anjlok 173,73 poin atau 1,18% ke 14.592.21, dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) terkoreksi 284,85 poin atau 0,76% ke 37.430.19.
Ini adalah pertama kalinya indeks acuan S&P 500 (.SPX) memulai tahun ini dengan dua penurunan berturut-turut sejak dimulainya 2015 dengan penurunan tiga sesi. Ini juga merupakan hasil dua hari terburuknya, berdasarkan persentase sejak akhir Oktober.
Penurunan ini kontras dengan kinerja ketiga indeks acuan utama Wall Street dalam dua bulan terakhir tahun ini. S&P 500 hampir mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa pada minggu lalu karena tanda-tanda meredanya inflasi, mendorong investor untuk bertaruh pada jadwal penurunan suku bunga yang agresif.
Namun, sejauh ini investor bersikap hati-hati pada 2024, khawatir terhadap rencana bank sentral AS yang akan melakukan penurunan suku bunga tahun ini dan seberapa cepat hal ini dapat diterapkan.