Secara makro investor pasar modal Amerika Serikat siap menantikan data upah karyawan pada kuartal III-2023. Angka penjualan properti juga menjadi perhatian pada esok hari.
Faktor geopolitik Timur Tengah masih menjadi ancaman bursa saham, lantaran ketidakpastian global mendorong imbal hasil atau yield surat utang negara (Treasury) bertahan di level 4,90 persen, setelah sebelumnya melonjak hingga 5 persen.
Kenaikan yield memangkas selera risiko investor terhadap aset berisiko seperti saham. Data menunjukkan indeks S&P 500 turun lebih dari 10 persen dari level tertingginya pada bulan Juli lalu.
Melansir dari laman Reuters, Senin (30/10/2023), satu hal yang menambah kekhawatiran pasar adalah upaya Departemen Keuangan AS yang bakal menambah jumlah lelang surat utang mereka pada kuartal IV-2023. Rencana ini diumumkan demi mendanani defisit anggaran yang semakin memburuk.
Pertemuan The Fed pada Kamis depan bakal mengambil keputusan suku bunga. Indikator FedWatch dari CME Group membaca bank sentral masih akan menahan bunga acuan di level 5,50 persen.
(YNA)