sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Dibuka Menguat, Pasar Pulih dari Tekanan Negosiasi Dagang

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
09/07/2025 21:41 WIB
Investor fokus terhadap hasil negosiasi tarif dagang, dan rilis data tenaga kerja dalam waktu dekat.
Wall Street Dibuka Menguat, Pasar Pulih dari Tekanan Negosiasi Dagang (Foto: dok AP)
Wall Street Dibuka Menguat, Pasar Pulih dari Tekanan Negosiasi Dagang (Foto: dok AP)

IDXChannel - Indeks bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street dibuka menguat pada Rabu (9/8/2025). Investor fokus terhadap hasil negosiasi tarif dagang, dan rilis data tenaga kerja dalam waktu dekat.

S&P 500 naik 15,25 poin atau 0,24 persen, Nasdaq menguat 47,25 poin atau 0,21 persen, dan Dow Jones terkerek 127 poin atau 0,29 persen.

Reaksi pasar terhadap langkah terbaru Trump disebut masih relatif tenang, terutama dibandingkan aksi jual besar-besaran pada Senin lalu yang dipicu oleh ancaman tarif terhadap Jepang dan Korea Selatan.

Investor kini menaruh harapan pada perundingan dagang sebelum tenggat waktu 1 Agustus.

"Pasar sudah terbiasa dengan gaya negosiasi Trump mulai dengan sangat agresif, lalu akhirnya turun ke level yang lebih lunak," ujar investment strategist di Homrich Berg, Ross Bramwell dilansir Investing, Rabu (9/7/2025).

Menurut Bramwell, pelaku pasar baru akan merespons signifikan jika dampak tarif muncul dalam laporan laba kuartal kedua yang akan dirilis minggu depan.

"Namun jika laba tetap membaik, maka pasar akan menunggu lebih lama hingga negosiasi tarif benar-benar selesai," tutur dia,

Perhatian investor kini tertuju pada data pengangguran mingguan yang akan dirilis Kamis sebagai indikator terbaru ketahanan pasar tenaga kerja. Dow saat ini tercatat sekitar 1,9 persen dari posisi tertingginya sepanjang masa.

Selain itu, pelaku pasar juga menunggu rilis risalah rapat The Fed bulan Juni pada pukul 14.00 waktu setempat, untuk mencari petunjuk arah kebijakan suku bunga ke depan.

Meski penurunan suku bunga pada Juli hampir dipastikan tidak terjadi, probabilitas pemangkasan pada September berada di kisaran 63 persen berdasarkan FedWatch Tool dari CME Group.



(DESI ANGRIANI)

Advertisement
Advertisement