Kemudian, Trump pada Senin kemarin menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk menerapkan tarif timbal balik. Bahkan, ia memperburuk situasi dengan mengancam tarif tambahan 50 persen untuk barang-barang China jika negara tersebut tidak menarik kembali kenaikan tarif 34 persen baru-baru ini untuk produk-produk AS pada 8 April 2025.
Kendati demikian, Menteri Keuangan Scott Bessent mengindikasikan bahwa pemerintah terbuka untuk negosiasi yang bertujuan mengurangi hambatan perdagangan. Ia menyatakan bahwa mungkin hampir 70 negara, termasuk Jepang, telah menghubungi Gedung Putih terkait negosiasi tarif.
Selain itu, Washington Post melaporkan bahwa CEO Tesla Elon Musk secara langsung memohon kepada Trump untuk membatalkan tarif selama akhir pekan lalu.
Perhatian kini tertuju pada kesaksian Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer di hadapan Komite Keuangan Senat pada sesi selanjutnya, karena investor mencari kepastian lebih lanjut mengenai kebijakan perdagangan di masa depan.
Agenda ekonomi relatif kosong pada Selasa, dengan sebagian besar perhatian tertuju pada laporan indeks harga konsumen terbaru yang akan dirilis pada Kamis mendatang untuk memberikan panduan mengenai prospek inflasi negara tersebut.