Data tersebut menambah bukti terbaru bahwa pasar tenaga kerja AS sedang mendingin seiring dengan tantangan yang dihadapi perusahaan terkait kebijakan tarif Trump.
Pada laporan pekerjaan bulan Juli yang dirilis awal bulan ini, jumlah lapangan kerja yang tercipta jauh di bawah perkiraan, sementara tingkat pengangguran naik dan tingkat partisipasi angkatan kerja turun ke level terendah sejak akhir 2022.
Di sisi korporasi, Walmart menjadi sorotan setelah pengecer terbesar di dunia ini melaporkan hasil kuartal kedua yang beragam, dengan pendapatan melebihi ekspektasi namun laba yang tidak sesuai perkiraan.
Sentimen pasar juga terbebani oleh sinyal hawkish dari notula pertemuan The Fed bulan Juli pada hari Rabu. Notula tersebut menunjukkan sebagian besar anggota The Fed mendukung pendekatan wait-and-see dalam memangkas suku bunga. Hal ini didasari kehati-hatian terhadap dampak inflasi dari kebijakan tarif perdagangan Presiden Donald Trump.
Bank sentral juga terlihat memprioritaskan risiko inflasi di atas kekhawatiran tentang penurunan pasar tenaga kerja AS, yang dapat memicu penahanan suku bunga lagi pada bulan September.
Investor saat ini menantikan pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole di hari Jumat, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter.
(Dhera Arizona)