CEO abrdn, Jason Windsor, menilai kedua belah pihak akan menemukan titik temu sebelum eskalasi lebih lanjut terjadi.
“Semua pihak sebenarnya berusaha menghindari perang dagang. Namun, mereka tidak bisa terlihat lemah, sehingga negosiasi tetap berjalan di balik layar,” ujarnya.
Di luar persoalan tarif, investor juga dihadapkan pada ketidakpastian geopolitik setelah Presiden Donald Trump menghentikan bantuan militer ke Ukraina.
Keputusan ini datang setelah pertemuan kontroversial antara Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Gedung Putih pada Jumat lalu.
Kebijakan ini menimbulkan spekulasi tentang komitmen AS terhadap sekutunya di tengah konflik yang masih berkecamuk dengan Rusia.
Kondisi ini semakin membebani pasar, yang sebelumnya terhimpit oleh serangkaian data ekonomi AS.
Laporan terbaru menunjukkan indeks harga produsen AS melonjak ke level tertinggi dalam tiga tahun, sementara waktu pengiriman bahan baku semakin lama. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa tarif impor yang diterapkan Trump berpeluang menekan sektor manufaktur.
(Febrina Ratna Iskana)