Maley menambahkan, The Fed kemungkinan akan mencoba menyampaikan sikap yang lebih dovish.
"Jika Fed tidak memulai siklus pelonggarannya dengan 50 bps, pastinya pergerakan 25 bps dan akan diselimuti oleh nada dovish," ujar Quincy Krosby di LPL Financial, mengutip Bloomberg, Rabu (18/9) waktu Jakarta.
Ryan Detrick di Carson Group menuturkan, pemangkasan suku bunga yang lebih besar sejak awal sangat masuk akal, mengingat saat ini kekhawatiran besar adalah potensi pasar tenaga kerja yang melambat dengan cepat.
Sementara itu, Steve Sosnick di Interactive Brokers menilai kemungkinan akan ada kekecewaan yang meluas jika Fed memilih 25 bps.