"Dengan saham-saham teknologi dan saham berada pada rekor tertinggi dan emas berada pada rekor tertinggi, ada sesuatu yang harus mengalah," ujar Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management.
Sektor saham konsumer diskresioner memimpin penurunan di S&P 500, salah satunya dipicu oleh saham Tesla yang anjlok 4,4 persen. Penurunan ini terjadi setelah produsen kendaraan listrik tersebut meluncurkan versi yang lebih terjangkau dari SUV Model Y dan sedan Model 3, dalam upaya untuk membalikkan penurunan penjualan dan pangsa pasar.
Di sisi lain, saham IBM berhasil naik 1,5 persen setelah mengumumkan kemitraan dengan startup AI Anthropic.
Sementara itu, gejolak politik di Eropa memberikan tekanan tambahan. Euro melemah terhadap Dolar AS setelah pengunduran diri mendadak Perdana Menteri Prancis Sebastien Lecornu pada hari Senin memicu kekhawatiran tentang prospek fiskal negara tersebut.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,17 persen. Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadapi tekanan untuk membentuk pemerintahan baru atau mengadakan pemilihan parlemen mendadak.