Di sisi lain, CEO JPMorgan Jamie Dimon memberikan catatan yang hati-hati tentang ekonomi global. Sementara Morgan Stanley tengah berjuang untuk mengatasi kemerosotan di pasar global.
Saham JPMorgan Chase dan Morgan Stanley jatuh masing-masing 3,5% dan 0,4%. Sementara indeks Bank S&P terkoreksi 2,4%.
Kekhawatiran pelambatan ekonomi diperburuk oleh laporan indeks harga produsen dari Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan inflasi lebih kuat dari perkiraan Juni 2022.
Aksi jual juga mulai mereda setelah Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan dukungannya terhadap kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada Juli. Hal itu meredakan kegelisahan atas kenaikan 100 basis poin yang bahkan lebih besar.
“The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin tetapi seharusnya tidak. The Fed melakukan banyak hal untuk mengurangi inflasi tetapi mereka tidak akan menyadarinya sampai mereka melihat di 'kaca spion',” ujar Hatfield.
(FRI)