sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Lanjutkan Pelemahan, Dolar AS Sentuh Level Terendah Sejak Februari

Market news editor Shifa Nurhaliza
19/05/2021 08:45 WIB
Dolar AS menyentuh level terendah sejak akhir Februari.
Dolar AS menyentuh level terendah sejak akhir Februari.  (Foto: MNC Media)
Dolar AS menyentuh level terendah sejak akhir Februari. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham Wall Street jatuh pada Selasa sore waktu setempat (18/5/2021), dengan saham teknologi berbalik lebih rendah pada akhir perdagangan. Sementara Dolar AS menyentuh level terendah sejak akhir Februari. 

Mengutip Reuters, Rabu (19/5/2021), Dow dan S&P 500 menambah penurunan dalam perdagangan akhir, sementara Nasdaq sempat berbalik lebih rendah.

Indeks teknologi S&P 500 membalikkan kenaikan di awal perdagangan.

Kerugian di saham telekomunikasi membayangi berita optimis dari pengecer. Walmart, pengecer terbesar di dunia menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuhnya. 

Sekadar informasi, di Wall Street, Dow Jones Industrial Average turun 86,39 poin, atau 0,25% menjadi 34.241,4, S&P 500 kehilangan 11,8 poin, atau 0,28% menjadi 4.151,49 dan Nasdaq Composite bertambah 13,70 poin, atau 0,1%, menjadi 13.392,75. 

Indeks pan-Eropa STOXX 600 naik 0,17% dan indeks saham MSCI di seluruh dunia naik 0,40%. 

Imbal hasil Treasury AS nominal tetap sedikit berubah, dengan imbal hasil pada catatan Treasury 10-tahun naik 0,5 basis poin pada 1,654%. 

Emas berjangka AS naik 0,03% menjadi USD1,867.80 per ounce. 

Minyak mentah brent mencapai USD70 per barel untuk pertama kalinya sejak Maret sebelum diperdagangkan turun. 

Minyak mentah Brent turun 1,1% menjadi menetap di USD68,71, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1,2% menjadi USD65,49.

Kemudian, AT&T Inc menambah penurunan dari hari Senin, ketika mengatakan akan memangkas rasio pembayaran dividen. 

Investor telah mempertimbangkan apakah meningkatnya tekanan inflasi di Amerika Serikat dapat memaksa Federal Reserve untuk mengurangi dukungannya guna mencegah ekonomi terbesar di dunia itu menjadi terlalu panas. 

Selain itu, Wakil Ketua Fed Richard Clarida pada hari Senin menunjuk ke laporan pekerjaan April yang lemah sebagai bukti dari pelemahan yang masih ada dalam ekonomi. (TIA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement