sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Wall Street Melemah Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed

Market news editor Febrina Ratna
27/07/2022 06:02 WIB
Wall Street melemah pada perdagangan Selasa (27/7/2022), sehari sebelum pengumuman suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Wall Street Melemah Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed. (Foto: MNC Media)
Wall Street Melemah Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street melemah pada perdagangan Selasa (27/7/2022), sehari sebelum pengumuman suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Bank sentral AS itu diprediksi bakal menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi.

Kebijakan tersebut meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap perkembangan ekonomi. Di sisi lain, laju indeks Wall Street juga dipengaruhi laporan kinerja emiten ritel Walmart Inc (WMT.N),  tanda-tanda krisis pasokan gas di Eropa, dan penguatan dolar AS.

Dilansir dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 228,5 poin, atau 0,71%, menjadi 31.761,54. Sementara, indeks S&P 500 (.SPX) terkoreksi 45,79 poin, atau 1,15%, menjadi 3.921,05 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 220,09 poin atau 1,87%, menjadi 11.562,58.

Seperti diketahui, para pemimpin Uni Eropa menyetujui menggunakan kuota gas setelah Gazprom Rusia (GAZP.MM) berencana menurunkan pasokan gas ke Jerman mulai Rabu (27/7/2022) menjadi setengah dari jumlah saat ini, atau hanya 40% dari kapasitas normal.

Sementara itu, saham Walmart anjlok setelah perseroan memangkas perkiraan labanya pada Senin malam karena melonjaknya harga makanan dan bahan bakar. Hal itu mendorong konsumen untuk mengurangi pembelian.

Carol Schleif, wakil kepala investasi di BMO Family Office, mengatakan investor khawatir tentang pertumbuhan dan ketidakpastian menjelang data ekonomi utama yang akan dirilis minggu ini dan keputusan The Fed terkait suku bunga pada Rabu.

"Minggu ini memaksa investor untuk sangat berorientasi jangka pendek. Ini tidak memungkinkan siapa pun untuk mengangkat mata mereka bahkan seminggu atau sebulan. Ini adalah pasar aset, bukan hanya di saham, yang tampaknya menunjukkan keraguan terhadap pertumbuhan jangka menengah,” ujar Schleif dikutip dari Reuters, Rabu (27/7/2022).

Investor mengharapkan kenaikan suku bunga The Fed 75 basis poin, dengan pasar memperkirakan sekitar 10% risiko kenaikan yang lebih besar, serta menunggu untuk melihat apakah tanda-tanda peringatan ekonomi mendorong perubahan retorika.

"Jika mereka mencapai 100 basis poin, itu mungkin akan mengejutkan pasar. Ada kegugupan itu. Jika 75, seperti yang diharapkan, dan The Fed mengatakan mulai melihat tanda-tanda perlambatan, pasar mungkin menganggapnya positif," lanjut Schleif.

Di sisi lain, indeks dolar naik 0,752%, dengan euro turun 1,04% menjadi $ 1,0114. Yen Jepang melemah 0,15% versus greenback di 136,90 per dolar, sementara Poundsterling terakhir diperdagangkan di $1,2027, turun 0,12% hari ini.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement