IDXChannnel - Wall Street ditutup kembali melemah pada perdagangan penghujung September (30/9/2022). Indeks utama Wall Street anjlok dibayangi kenaikan inflasi, suku bunga dan kekhawatiran resesi
Indeks S&P 500 jatuh ke level terendah baru 2022, setelah acuan inflasi the Federal Reserve menunjukkan kenaikan.
Mengutip data Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 500,10 poin, atau 1,71%, menjadi 28.725,51. Nasdaq Composite turun 1,51%, berakhir di 10.575.62. Sementara itu, S&P 500 turun 1,51% jatuh ke 3.585,62. Indeks menutup bulan terburuk sejak Maret 2020.
Pada September ini, Dow jatuh 8,8%, sedangkan S&P 500 turun 9,3%. Nasdaq kehilangan 10,5%.
Dari 11 sektor utama S&P 500, real estat menjadi satu-satunya sektor yang naik, sementara teknologi utilitas mengalami penurunan terbesar.
Penurunan terberat tampak pada kinerja saham Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com dan Nike.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 12,44 miliar saham, dengan rata-rata 11,45 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
S&P dan Dow Jones mencatat penurunan mingguan ketiga berturut-turut, dimana ketiga indeks mencatatkan kerugian bulanan kedua berturut-turut.
Dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, Wall Street mengalami penurunan tiga kuartal berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang untuk S&P dan Nasdaq sejak 2008 dan penurunan kuartalan terpanjang Dow dalam tujuh tahun.
"Ini adalah hari buruk lainnya untuk mengakhiri kuartal yang buruk di tahun yang tampak sangat buruk," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska, dikutip dari Reuters.
Federal Reserve dinilai sejumlah pihak telah menekan pasar dengan serangkaian kenaikan suku bunga agresif tanpa henti dalam beberapa dekade untuk mengendalikan inflasi yang sangat tinggi. Ini membuat banyak pelaku pasar mencermati data ekonomi utama untuk melihat tanda-tanda resesi.
"Kesadaran bahwa The Fed melakukan apa pun yang mereka bisa untuk memerangi inflasi tinggi dalam 40 tahun membuat investor khawatir mereka akan mendorong ekonomi ke tepi dan ke dalam resesi," tambah Detrick.
Inflasi pada bulan Agustus lebih mengerikan dari yang dibayangkan meskipun upaya-upaya Federal Reserve untuk menurunkan harga.
Indeks harga konsumsi pribadi (PCE) yang tidak termasuk makanan dan energi naik 0,6% untuk bulan Agustus 2022, pasca stagnan di bulan Juli. Inflasi lebih cepat dari perkiraan Dow Jones 0,5% dan indikasi lain bahwa inflasi meluas.
Pada basis tahun-ke-tahun, PCE inti meningkat 4,9%, lebih dari perkiraan 4,7% dan naik dari 4,7% bulan sebelumnya.
(IND)