"Kami lihat momentum perbaikan cukup baik. Saya yakin 1-2 bulan ke depan akan mulai recovery dan melebihi harga IPO-nya," ungkap dia.
Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Menteri BUMN Erick Thohir mengakui harga saham Mitratel mengalami tekanan berarti sejak perseroan melakukan initial public offering. Meski begitu, Erick optimis bila harga saham emiten pelat merah itu akan membaik kedepan.
"Kalau kita lihat di 2021, ini ada Mitratel yang sudah terjadi (IPO) dan memang hari ini masih mendapat tekanan, tapi kita konfiden akan terus melakukan perbaikan," ungkap Erick.
Untuk memacu bisnis emiten pelat merah itu, Kementerian BUMN memfasilitasi kerja sama antara Mitratel dan Kementerian Komunikasi dan Informasi agar menyediakan layanan provider di sejumlah daerah yang belum tersentuh internet.
"Mitratel sendiri dalam go publik, selain memperkuat keuangan, tetapi kita lihat kita terus memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kominfo untuk menjangkau daerah-daerah yang belum mendapatkan wifi atau belum mendapatkan akses daripada digital," katanya.