"Sesuai dengan champion segmen Waskita yaitu water infrastructure, sampai 2025 kami mengharapkan kontribusi Waskita Karya pada perolehan nilai kontrak baru untuk sektor air ini bisa sampai 30 persen," katanya.
Di lain sisi, emiten konstruksi pelat merah itu juga berencana melakukan divestasi sejumlah ruas tol. Aksi tersebut untuk mengurangi porsi utang perusahaan yang saat ini berada di angka Rp 77 triliun.
Wiwi menilai salah satu alternatif untuk mengurangi jumlah utang perusahaan dengan menjual sejumlah ruas tol kepada investor strategis.
"Utang waskita saat ini kan total 77 triliun. Dan inikan kita berupaya bertahap mengurangi utang, yang tadi kami sampaikan melalui aksi strategis partnership (divestasi ruas tol)," ujar Wiwi.
Dia menjelaskan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima Waskita Karya sebesar Rp 7,9 triliun pada 2021 itu, sebagiannya dialokasikan untuk retensi ruas jalan tol.