Sejalan dengan program transformasi tersebut, Perseroan menargetkan pengembangan dan penguatan portfolio konstruksi termasuk diantaranya menjadi national champion di Infrastruktur Sumber Daya Air dan Bandara, serta menjadi 3 besar kontraktor untuk proyek jalur perkeretaapian.
Saat ini Perseroan berupaya memperkuat operasionalnya dengan melakukan digitalisasi seluruh proses bisnis yang akan terhubung dalam sistem Teknologi Informasi, serta penerapan teknologi konstruksi seperti Building Information Modelling (BIM). Dengan digitalisasi, manajemen memperkirakan Perseroan dapat meningkatkan efisiensi biaya operasional.
Selain itu, dalam rangka restrukturisasi keuangan perusahaan, Perseroan fokus pada percepatan divestasi konsesi
jalan tol yang dimiliki oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Waskita Toll Road. Kini, Perseroan memiliki 14 konsesi jalan tol dengan 3 ruas telah beroperasi secara penuh, sementara 11 ruas sisanya beroperasi secara parsial maupun dalam tahap pembangunan. Perseroan fokus pada penyelesaian konstruksi ruas yang tersisa guna mendukung proses
divestasi.
"Dalam rangka melaksanakan program-program strategis tersebut, Perseroan membutuhkan tambahan pendanaan. Perseroan berencana untuk melakukan penambahan modal melalui dengan HMETD kepada para pemegang Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas II," tulis manajemen WSKT.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT II ini setelah dikurangi biaya-biaya seluruhnya akan digunakan untuk penyelesaian proyek jalan tol, modal kerja proyek konstruksi serta investasi pengembangan entitas anak Perseroan.