Waspadai Perkembangan Digital, BI : Bankir Berpotensi Kehilangan Pekerjaan

IDXChannel - Mencermati perkembangan digital terutama di sektor perbankan, Bank Indonesia (BI) meminta agar industri mencermati hal tersebut. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan terdapat potensi besar bagi para pekerja di industri perbankan atau bankir untuk kehilangan pekerjaannya.
Sejatinya perkembangan transaksi digital bank atau digital banking di Indonesia pada 2021 diperkirakan sangat pesat terutama dengan meleknya generasi anak muda terhadap perubahan teknologi dan kesadaran akan transaksi digital.
"Jadi para bankir apakah Anda ingin disowani (disamperin) lama-lama Anda ditinggalkan, wes (sudah) dijamin lah. Kalau para bankir, masih ingin disowani kepada panjenengan semua, Anda kemudian enggak ada kerjaan, akan ditinggal konsumen," ujar Perry dalam video virtual,Jumat (22/1/2021).
Dengan pesatnya perkembangan digital, ujar Perry, para bankir tidak lagi bisa berdiam diri dan menunggu masyarakat menggunakan layanannya seperti selama ini. Menurutnya peran teknologi digital mengharuskan mereka untuk memberi pelayanan lebih ke konsumen.
"Dulu kan masyarakat harus sowan ke yang mulia para bankir-bankir ini. Mau transfer, ambil uang, setor, nah sekarang you have to service them melalui digital banking. Sekarang masyarakat sudah pinginnya transaksi hanya melalui HP," tegas Perry.
Melirik dari data terbaru, total transaksi digital tersebut berasal dari transaksi melalui perdagangan elektronik atau e-Commerce bahkan mencapai Rp253 triliun di 2020. Sedangkan pada 2021 melonjak 33,2% menjadi Rp337 triliun.
Sedangkan yang berasal dari penggunaan uang elektronik, tercatat tembus Rp201 triliun di 2020. Sementara pada 2021 akan mengalami kenaikan mencapai 32,3 persen menjadi sebesar Rp266 triliun.
"Dan itulah kenapa Bank Indonesia sangat agresif melakukan digitalisasi sistem pembayaran. Ingat itu lihat angkanya digital banking, ini termasuk online banking, mobile banking, transaksi yang tidak butuh tatap muka," jelas Perry Warjiyo. (*)