Meski struktur final masih dalam tahap negosiasi, Wilmar memastikan akan mengambil alih kepemilikan minimal 11 persen dan maksimal 20 persen saham AWL sesuai dengan perjanjian tersebut.
Singkat kata, meski kontribusi bisnis beras tergolong kecil, penanganan serius terhadap kasus ini menunjukkan meningkatnya tekanan terhadap operasi Wilmar di Indonesia.
Perkembangan ini patut menjadi perhatian investor, mengingat peran Wilmar sebagai konglomerat agribisnis global yang sangat eksposur terhadap regulasi di pasar negara berkembang seperti Indonesia. (Aldo Fernando)