IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih diprediksi bergerak mixed cenderung melemah pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.740-6.926.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, indikator teknikal MACD sudah memperlihatkan sinyal downtrend terlebih dahulu, sebelum akhirnya mulai dead cross.
"Bahkan indikator ini tidak memerlukan penurunan saham GOTO maupun TLKM yang sudah dinilai sebagai 'beban IHSG'," tulis William dalam analisisnya, Rabu (7/12/2022).
Menurut William, bisa saja window dressing terancam batal. Hal ini dikarenakan pembobotan IHSG yang didominasi oleh saham-saham tertentu yang melemah dan memberikan kesan bahwa IHSG telah gagal window dressing.
"Namun ada kemungkinan bahwa window dressing yang Anda tunggu-tunggu ini, baru terjadi pada awal 2023, di mana sentimen-sentimen negatif mereda dan tekanan pada saham-saham pemberat IHSG juga sudah mencapai masa jenuh," jelasnya.
Oleh karena itu, melihat kondisi pasar yang masih membuka peluang untuk buy on weakness, saran William adalah memanfaatkan setiap pelemahan untuk melakukan strategi tersebut. Pembelian dilakukan secara bertahap sampai dengan akhir Desember 2022.
Sebelumnya IHSG ditutup melemah sebesar 94,75 poin (1,36%) menuju 6.892,57 pada perdagangan Selasa, 6 Desember 2022. Sebanyak 122 saham menguat, 461 saham menurun, dan 123 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi mencapai Rp15.411T triliun (all market). Nilai transaksi mengalami peningkatan dibanding nilai transaksi sebelumnya.
Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal oleh William:
- HRUM, buy on weakness, support 1.720, resistance 1.905.
- IMJS, buy, support 292, resistance 336.
- PGAS, buy, support 1.780, resistance 1.995.
- MEDC, sell on strength, support 1.010, resistance 1.165.
- INKP, sell on strength, support 9.500, resistance 10.000.
(FAY)