IDXChannel - Imbal hasil Treasury AS pada Selasa (28/3) waktu setempat tercatat meningkat tipis setelah drama perbankan Negeri Paman Sam mulai menunjukkan tanda-tanda mereda.
Pada pukul 10:21 ET (14:21 GMT), Selasa (28/3), imbal hasil (yied) Treasury 2 tahun naik di atas 4% menjadi 4,05%, sedangkan imbal hasil Treasury 10 tahun naik 3,573%. Imbal hasil Treasury 10 tahun naik lebih dari 1 basis poin sementara Treasury 2 tahun naik hampir 8 basis poin.
Imbal hasil obligasi ini terus memperpanjang kenaikan dengan catatan Treasury AS 2 tahun naik kembali di atas 4%. Meski demikian, kenaikan ini akan berisiko menekan sektor teknologi.
Kenaikan ini disinyalir karena kekhawatiran investor terhadap sektor perbankan sebelumnya sudah mereda. Hal ini didorong oleh langkah First Citizens BancShares Inc untuk mengakuisisi Silicon Valley Bank (SVB).
Seiring kenaikan yield Treasury, saham-saham Wall Street memerah pada pembukaan perdagangan Selasa (28/3). Indeks Dow Jones (DJIA) turun 0,12%, sementara S&P 500 turun 0,16% dan Nasdaq Composite turun 0,45% pada pukul 10.15 WIB.
Faktor penggerak lainnya adalah data terbaru Kepercayaan konsumen CB AS yang juga menunjukkan penguatan dari yang diharapkan. Meskipun telah terjadi gejolak perbankan baru-baru ini. CB Consumer Confidence berada di level 104,2 versus ekspektasi 101 untuk bulan Maret 2023.
Conference Board (CB) Consumer Confidence mengukur tingkat kepercayaan konsumen terhadap aktivitas ekonomi. Ini adalah indikator utama karena dapat memprediksi pengeluaran konsumen, yang memainkan peran utama dalam aktivitas ekonomi secara keseluruhan. Pembacaan yang lebih tinggi menunjukkan optimisme konsumen yang lebih tinggi.
Penggerak pasar lainnya didukung oleh melonjaknya saham Alibaba di bursa Wall Street sebesat 14,26% pada perdagangan Selasa (28/3).
Kenaikan ini terjadi setelah Alibaba Group Holdings Ltd mengumumkan perusahaan China tersebut memecah unit bisnisnya menjadi enam unit yang berbeda. Hal ini berarti masing-masing perusahaan akan dikelola oleh kepemimpinan dan dewan eksekutifnya sendiri.
Keenam grup bisnis tersebut di antaranya Cloud Intelligence Group, Taobao Tmall Commerce Group, Local Services Group, Cainiao Smart Logistics, Global Digital Commerce Group, Digital Media and Entertainment Group.
Dikabarkan setiap unit akan memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dana dan go public melalui initial public offering (IPO).
Dari sektor perbankan, krisis SVB masih menjadi sorotan utama pasar, meskipun kekhawatiran pasar telah sedikit mereda.
Hari ini, Regulator utama The Federal Reserve (The Fed) di bidang perbankan, Michael Barr, Ketua Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Martin Gruenberg dan Wakil Menteri Keuangan untuk Keuangan Domestik, Nellie Liang, tengah menemui Senat untuk menjawab pertanyaan terkait kolapsnya SVB dan Signature Bank dalam sidang Komite Perbankan Senat. (ADF)