Serangkaian data dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa perekonomian AS berada dalam kondisi sehat, meskipun terjadi kenaikan suku bunga bersejarah yang dilakukan oleh The Fed selama 18 bulan terakhir.
Pekan lalu, Departemen Perdagangan melaporkan, penjualan ritel Negeri Paman Sam meningkat lebih dari perkiraan pada bulan September. Data tersebut dirilis setelah data Departemen Tenaga Kerja dari awal bulan yang menunjukkan peningkatan dramatis dalam perekrutan kerja pada September.
Di pasar berjangka, para pedagang memperkirakan bahwa suku bunga akan berada pada level 4,7 persen pada akhir 2024, dibandingkan dengan ekspektasi pada level 4,2 persen pada awal September.
Pergerakan terbaru dalam imbal hasil Treasury ini terjadi setelah Ketua Fed ‘Jay’ Powell pada pidato Kamis pekan lalu mengisyaratkan bahwa bank sentral AS tersebut siap untuk tidak menaikkan suku bunga dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada November mendatang.
Powell mengatakan The Fed akan mengambil keputusan suku bunga dengan “hati-hati”, dan mengambil sikap hati-hati menjelang periode blackout yang dijadwalkan sebelum pertemuan dua hari yang dimulai pada 31 Oktober.