Agustinus menuturkan, secara otomatis laporan keuangan perusahaan properti itu akan dikonsolidasikan ke laporan keuangan perseroan.
Sambungnya, YULE masih akan fokus terhadap core bisnis sekuritas sesuai dengan license yang dimiliki Perseroan yaitu sebagai Wakli Perantara Pedagang Efek (WPPE), dan sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE),
“Jadi pengembangan maupun strategi marketing dan lainnya, kami serahkan kepada PT Tanjung Lesung Resort untuk pengembangan bisnis mereka,” papar Agustinus.
Hingga kuartal I-2024, YULE masih mencatatkan rugi periode berjalan senilai Rp24,36 miliar, sehingga menekan rugi per saham dasar menjadi Rp15,44 per saham. Kondisi ini terjadi akibat adanya kerugian atas perdagangan efek yang diperkirakan mencapai Rp18,6 miliar, menurut laporan keuangan akhir Maret.
(FAY)