"Tapi kalau niatnya memborong saham tersebut dan mengakuisisi nantinya dengan nilai akumulasinya diatas 50 persen maka beliau punya rencana lain untuk itu sehingga bagi investor ritel membeli saham REAL hanya untuk ikut-ikutan itu tidak tepat," ujar dia.
Untuk prospek REAL kedepan, dia mengatakan bahwa saat ini dia tidak punya cukup data untuk menilai bahwa saham ini akan terus bertumbuh atau tidak, mengingat saat ini masa pandemi banyak proyek yang pada akhirnya tidak bisa jalan karena terkendala.
"Jadi saya sampaikan jika beli saham ini saya katakan mahal kalaupun secara fundamental, kalau mau ikut-ikutan karena sentimen positif karena yusuf mansur memborong saham ini hampir kurang lebih Rp 30 miliar maka bisa saja saham ini akan naik," tutur dia.
Menurut dia saham REAL bisa naik di harga tertingginya dalam sehari atau berhari-hari karena emiten tersebut masuk kategori saham yang sedang booming saat ini. "Bisa saja sahamnya naik berkali lipat tapi kemungkinan turun juga besar karena saham ini kalau kita lihat kinerjanya tidak seperti yang kita harapkan dibanding valuasinya saat ini," katanya.
Sejalan dengan hal itu, Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia M Alfatih berpendapat prospek saham REAL akan sangat menarik usai Yusuf Mansur menggelontorkan investasinya. Tapi, dari prospek menjadi proposal dan kemudian dieksekusi masih membutuhkan waktu.