"Sementara secara psikologis, harga sahamnya (REAL) bisa mendahului kenyataan bisnisnya," kata Alfatih.
Jadi, menurut Allfatih, saat ini kenaikan harga sahamnya masih bersifat psikologis belum didukung data bisnis yang riil. "Saham ini, saat ini, belum bisa dikalkulasi secara fundamental, dan pembeli saham harus menjaga kontrol risiko dengan ketat," katanya. (RAMA)