Manajemen ZATA tak menjelaskan alasan menjual aset tersebut di bawah harga penilaian independen dari KJPP. Namun, perseroan menegaskan bahwa pihak pembeli tidak memiliki afiliasi dengan ZATA.
Manajemen ZATA juga tidak menjelaskan alasannya menjual Elcorps Building. Namun, penjualan ini diyakini bakal berdampak positif bagi keuangan perusahaan.
"Transaksi ini berdampak positif terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan perseroan, di antaranya memperkuat posisi kas untuk mendukung operasional dan pengembangan usaha, serta mengurangi beban utang," kata manajemen ZATA.
Mengingat transaksi ini bersifat material karena nilainya lebih dari 20 persen ekuitas, ZATA berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Desember 2025. Rapat tersebut dilakukan untuk meminta restu pemegang saham menjual aset perusahaan.
Per 31 Oktober 2025, PT Lembur Sadaya Investama tercatat sebagai pemegang saham terbesar ZATA dengan porsi sebesar 68,71 persen. Produsen fesyen muslim dengan merek Elzatta dan Dauky ini diketahui dikendalikan oleh pengusaha asal Subang, Asep Sulaeman Subanda.
(Rahmat Fiansyah)