5. Beban Umum dan Administrasi (G&A)
Biaya SG&A termasuk bagian penjualan, umum, dan administrasi yang berisi semua biaya tidak langsung lainnya yang terkait dengan menjalankan bisnis.
Ini termasuk gaji dan upah, biaya sewa dan kantor, asuransi, biaya perjalanan, dan terkadang depresiasi dan amortisasi, bersama dengan biaya operasional lainnya. Namun, entitas dapat memilih untuk memisahkan depresiasi dan amortisasi di bagiannya sendiri.
6. EBITDA
Meskipun tidak ada di semua laporan, EBITDA adalah akronim dari istilah Bahasa Inggris Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau Penghasilan sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi.
Ini dihitung dengan mengurangi biaya SG&A (tidak termasuk amortisasi dan depresiasi) dari laba kotor.
7. Depresiasi atau Beban Penyusutan & Amortisasi
Depresiasi dan amortisasi adalah biaya non tunai yang dibuat oleh akuntan untuk menyebarkan biaya aset modal seperti Properti, Pabrik, dan Peralatan (PP&E).
8. Pendapatan Operasional (atau EBIT)
Pendapatan Operasional mewakili apa yang diperoleh dari operasi bisnis reguler. Dengan kata lain, ini adalah laba sebelum pendapatan non-operasional, biaya non-operasional, bunga, atau pajak dikurangkan dari pendapatan. Dilansir dari laman Wikipedia, EBIT adalah istilah yang umum digunakan di bidang keuangan dan singkatan dari Earnings Before Interest and Taxes.
9. Bunga
Perusahaan biasanya membagi beban bunga dan pendapatan bunga sebagai item baris terpisah dalam laporan laba rugi. Ini dilakukan untuk merekonsiliasi perbedaan antara EBIT dan EBT. Beban bunga ditentukan oleh jadwal hutang.
10. Biaya lainnya
Bisnis sering kali memiliki pengeluaran lain yang unik untuk industrinya. Pengeluaran lain mungkin termasuk pemenuhan, teknologi, penelitian dan pengembangan (R&D), kompensasi berbasis saham (SBC), biaya penurunan nilai, keuntungan / kerugian atas penjualan investasi, dampak nilai tukar mata uang asing, dan banyak biaya lainnya yang khusus untuk industri atau perusahaan.