Misalnya maksimal Rp1 juta, atau Rp500.000 dalam sebulan. Dengan memiliki budget belanja online yang jelas, Anda memiliki panduan untuk mematuhi nilai pengeluaran dan tidak belanja sembarangan.
2. Tentukan Prioritas
Tentunya ada banyak barang yang masuk dalam wishlist Anda, tetapi bisa jadi tidak semuanya merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak dapat ditunda. Boleh jadi ada barang-barang yang sekadar Anda inginkan saja di dalamnya.
Karena sudah ada batasan budget yang boleh Anda belanjakan dalam satu bulan, pilihlah barang-barang sesuai prioritas. Misalnya, pilih produk yang sudah harus dibeli baru, produk di rumah yang sudah habis, dan sebagainya.
3. Bandingan Produk
Buat perbandingan produk untuk membantu Anda menentukan skala prioritas. Lakukan ini sebelum check out ke pembayaran. Bandingkan dari segi harga, mana yang lebih murah, mana yang menawarkan value lebih dengan harga yang sama.
Anda juga bisa membandingkan dari segi urgensi. Misalnya, bandingkan beberapa produk yang ingin dibeli secara bersamaan, mana yang lebih darurat untuk dibeli sekarang, mana yang pembeliannya dapat ditunda?
4. Tinjau Wishlist Secara Berkala
Ada kalanya konsumen memasukkan barang ke daftar wishlist bukan karena butuh, melainkan karena pengin semata. Tinjaulah folder wishlist Anda secara berkala dari waktu ke waktu, jika perlu beri waktu sebulan sekali untuk peninjauan ulang.
Coret barang yang tidak lagi Anda inginkan, lumrah terjadi perubahan selera dan keinginan dalam beberapa waktu. Sehingga saat Anda melihat kembali daftar wishlist, bisa jadi Anda tidak lagi menginginkan barang-barang yang Anda tandai itu.
Itulah beberapa cara kurasi wishlist e-commerce agar belanja lebih efisien dan tidak boros.
(Nadya Kurnia)