1. Konsumen Spending Melambat
Selain persaingan yang ketat, diler juga dipersulit dengan tingkat konsumsi masyarakat sekitar yang melemah.
2. Model Bisnis
Sebagian besar manufaktur EV memiliki model bisnis yang menghubungkan produsen secara langsung dengan konsumen atau direct-to-consumer (D2C), sehingga konsumen tidak perlu mendatangi diler untuk mendapatkan produk.
3. Produk Efisien
Selain itu, produsen juga membuat mobil listrik yang tidak begitu membutuhkan servis berkala yang sering seperti mobil berbahan bakar minyak, sehingga konsumen tidak begitu sering akan membutuhkan jasa servis di diler.
4. Banyak Stok
Banyak diler BYD memiliki stok berlebih setelah BYD meluncurkan teknologi asistensi pengemudi ‘God’s Eye’ yang akan terinstal di sebagian produk EV BYD. Sampai dengan April, tingkat stok mobil yang tersedia mencapai 3,5 juta unit.
Jumlah stok ini lebih tinggi dari angka stok pada Desember 2023. Dengan stok banyak itu, dealer harus mengeluarkan atau menjual stok-stok lamanya dengan cepat. Menurut China Automobil Dealers Association, level stok BYD adalah yang tertinggi ketiga pada Januari.