2. Tidak Adanya Elemen Penguat dalam Emas Murni
Emas 24 karat memiliki kadar emas sebesar 99,9 persen tanpa campuran logam lain. Hal ini berarti bahwa tidak ada elemen tambahan yang bisa memperkuat atau menahan pergeseran struktur atom tersebut. Saat logam seperti perak atau tembaga ditambahkan, atom dari logam lain akan mengganggu keteraturan struktur kristal emas sehingga membuatnya lebih sulit bergeser. Proses ini dikenal sebagai pengerasan larutan padat (solid solution strengthening). Inilah alasan mengapa emas campuran (misalnya 18 karat) terasa lebih keras dibanding emas murni.
3. Sifat Alamiah Logam Emas
Emas secara alami memiliki tingkat kelembutan yang tinggi. Dalam bentuk murninya, emas bisa ditarik menjadi kawat sangat tipis atau dipukul menjadi lembaran tanpa retak yang disebut duktilitas dan maleabilitas. Sifat-sifat inilah yang membuat emas ideal untuk seni dan kerajinan, tetapi kurang cocok untuk penggunaan sehari-hari tanpa campuran, karena sifatnya yang mudah tergores dan berubah bentuk.
4. Penggunaan dalam Dunia Perhiasan
Karena sifatnya yang terlalu lunak, emas murni jarang digunakan sebagai bahan utama perhiasan. Campuran dengan logam lain bukan hanya memperkuat emas, tetapi juga bisa mengubah warna dan menurunkan biaya produksi. Misalnya:
- Campuran emas + tembaga: warna kemerahan (rose gold)
- Campuran emas + perak: warna kuning muda
- Campuran emas + nikel/paladium: warna putih (white gold)
Dengan begitu, emas campuran menjadi lebih tahan lama dan praktis untuk dipakai sehari-hari.
Itulah beberapa penyebab emas murni lebih lunak dari emas campuran yang penting untuk diketahui. Emas murni lebih lunak karena struktur atomiknya yang mudah bergeser dan tidak memiliki campuran logam penguat. Meskipun memiliki nilai tinggi, kelembutan ini membuatnya kurang cocok untuk penggunaan jangka panjang tanpa dicampur logam lain.