IDXChannel—Suka belanja barang-barang mewah yang tidak diperlukan mengindikasikan perilaku boros dan impulsive buying, yang jika tidak segera dikendalikan dapat berdampak buruk pada kesehatan finansial individu.
Perilaku boros ditandai dengan impulsive buying, yaitu pembelian barang di luar perencanaan dan tanpa pertimbangan matang. Keputusan untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan ini biasanya didasari oleh hasrat sesaat atau tekanan lingkungan.
Agar terhindar dari masalah keuangan berlarut-larut, seseorang harus mengatur pengeluaran uang sesuai kebutuhan dasarnya. Namun tidak semua orang mampu mengelola uangnya dengan baik, sehingga gaji yang diperolehnya seringkali habis tanpa sisa.
Akibat kebiasaan suka belanja barang barang mewah yang tidak diperlukan dapat berakibat pada kesulitan menabung karena tidak ada uang tersisa, tidak mampu menghimpun dana darurat.
Pada kasus-kasus ekstrem, kebiasaan ini dapat berujung pada tumpukan utang yang tidak selesai-selesai karena individu terus menerus membeli barang yang tidak diperlukan dengan kartu kredit atau layanan pay later.