Orang yang telah menerapkan frugal living tidak akan mudah terpengaruh tren. Tidak gelisah dan merasa rendah diri saat tidak memiliki barang-barang atau tidak melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain.
Mengerti skala prioritas
Karena frugal living mengajarkan penghematan, maka orang yang menerapkannya harus belajar skala prioritas dalam mengatur alokasi pengeluarannya. Orang yang frugal living mengerti mana pengeluaran yang wajib, mana pengeluaran yang sifatnya tersier belaka.
Kesadaran finansial lebih baik
Dengan frugal living, seseorang akan terbiasa mengalokasikan uangnya dengan pertimbangan yang masak. Agar pengeluarannya lebih efisien, orang frugal living akan memaksimalkan fungsi uang sebaik mungkin untuk tujuan yang lebih menguntungkan dalam jangka panjang, alih-alih merogoh kocek untuk manfaat jangka pendek.
Terhindar dari risiko berutang
Umumnya, orang yang mudah terpapar FOMO, berisiko tinggi untuk berutang demi memenuhi gengsi pribadi. Sementara orang dengan frugal living, mengerti bahwa hasrat tak mesti dituruti setiap saat. Sehingga pengeluarannya pun lebih terukur dan terkendali.
Seperti yang telah diulas di atas, Ronald Read adalah contoh investor saham yang sukses berkat gaya hidup frugal. Read hanyalah seorang petugas kebersihan gedung perkantoran, namun ia berhasil berinvestasi hingga menghimpun keuntungan senilai USD8 juta.