IDXChannel—Apa saja ciri-ciri sudah siap ikut investasi pemula? Investasi pasar modal tidak bisa dan tidak dianjurkan untuk dilakukan secara spontan dan impulsif, ada banyak persiapan yang harus dilakukan calon investor sebelum mulai berinvestasi.
Sebagian investor mungkin mulai berinvestasi dengan trial and error, langsung terjun sembari mempelajari seluk beluk investasi saham. Namun ada baiknya sebelum mulai membeli saham, calon investor mempersiapkan diri dengan matang.
Salah satu risiko berinvestasi tanpa persiapan matang adalah kesalahan dalam pengambilan keputusan, terburu-buru menjual atau membeli tanpa pertimbangan, sulit keluar karena membeli di harga pucuk, dan kondisi keuangan yang amburadul.
Investasi saham tidak hanya membutuhkan modal berupa uang, tetapi juga memerlukan modal berupa wawasan yang cukup tentang cara kerja investasi saham dan pola pikir investasi yang benar.
Berikut ini adalah ciri-ciri sudah siap ikut investasi sebagai pemula yang dapat menjadi acuan sebelum terjun berinvestasi di pasar saham.
7 Ciri-Ciri Sudah Siap Ikut Investasi sebagai Pemula, Apa Saja Tanda-tandanya?
1. Punya Dana Darurat
Investasi juga membutuhkan money management yang baik dan benar. Investasi bertujuan untuk memperoleh keuntungan jangka panjang, sehingga uang yang dialokasikannya sebagai modal pembelian saham tidak akan dicairkan dalam jangka pendek.
Dengan memiliki dana darurat, investor tetap dapat menghadapi perubahan harga saham yang drastis tanpa menjual kepemilikannya untuk kebutuhan darurat dan tetap dapat berinvestasi dengan tenang.
2. Sudah Paham Uang Panas vs Uang Dingin
Salah satu prinsip yang kerap diwanti-wanti kepada para investor pemula adalah berinvestasi hanya dengan uang dingin. Meskipun prinsip ini adalah aturan tidak tertulis, praktiknya sangat membantu investor untuk mencegah kerugian.
Seorang investor harus memahami apa bedanya uang panas dan uang dingin, dan mengapa investasi tidak dianjurkan dilakukan dengan uang panas.
3. Sudah Paham Profil Risiko
Memahami profil risiko memang sedikit tricky, karena secara teori Anda bisa saja memahaminya di luar kepala. Namun kepercayaan diri Anda akan diuji ketika kondisi pasar memburuk dan harga saham Anda terperosok.
Bisa saja Anda merasa profil risiko Anda agresif, tetapi ketika harga saham Anda terjun 15 persen, Anda sudah khawatir dan gelisah bukan main. Lalu akhirnya Anda memutuskan untuk stop loss karena tidak sanggup melihat kerugian di portofolio.
Profil risiko sangat penting untuk dipahami investor, sehingga dia mampu memilih jenis instrumen investasi yang cocok dengan toleransinya. Jika Anda sudah paham dan yakin tentang profil risiko Anda sendiri, barulah Anda siap mulai berinvestasi saham.
4. Punya Penghasilan Tetap/Kondisi Keuangan Sehat
Punya penghasilan tetap juga merupakan salah satu aturan tak tertulis dalam investasi saham dan dipegang teguh oleh banyak investor. Individu dengan penghasilan yang belum tetap tidak dianjurkan untuk nekat berinvestasi.
Sebab investasi saham berisiko tinggi, dengan fluktuasi harga saham yang sangat mungkin terjadi setiap hari. Tanpa penghasilan tetap sebagai bantalan biaya hidup sehari-hari, akan sulit untuk fokus berinvestasi tanpa dorongan untuk melepas kepemilikan karena butuh uang.
5. Memahami Perbedaan Investasi dan Trading
Salah satu pengetahuan dasar yang harus dimiliki investor adalah memahami betul-betul apa perbedaan investasi dan trading. Investasi bersifat jangka panjang, sementara trading adalah cara memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dalam jangka pendek.
Seringkali orang mengaku berinvestasi, tetapi pada dasarnya dia tengah melakukan trading. Kesalahpahaman fundamental antara investasi dan trading akhirnya membuat orang salah mengambil keputusan dan salah mencerna perubahan harga saham.
6. Mengerti Risiko
Hal lain yang harus dipersiapkan betul sebelum investasi adalah memahami risiko pasar saham. Untuk mengetahui bagaimana risiko investasi secara mendalam, calon investor harus mengerti dasar-dasar investasi dan faktor apa saja yang menggerakkan harga saham.
Lagi-lagi, calon investor harus memiliki kecakapan dan wawasan mendasar tentang investasi saham. Tiap jenis saham memiliki risiko yang berbeda-beda dan memiliki katalis perubahan harga yang berbeda-beda pula.
Risiko investasi dan trading pun berbeda. Dengan memahami risiko, investor dapat mengambil keputusan lebih tenang, tidak didorong oleh emosi semata.
7. Memahami Dasar-Dasar Investasi
Setidaknya, investor harus memahami pengetahuan dasar tentang investasi dan saham. Bagaimana cara kerja perdagangan saham, jam buka perdagangan di Bursa Efek Indonesia, istilah-istilah yang sering digunakan dalam investasi sahan, dan sebagainya.
Sehingga saat terjun dalam dunia investasi, investor tidak kelabakan dan bingung saat melihat orderbook, chart perubahan harga, dan tidak terkejut saat melihat harga naik dan turun secara drastis.
Itulah beberapa ciri-ciri sudah siap ikut investasi sebagai pemula.
(Nadya Kurnia)