2. Sudah Paham Uang Panas vs Uang Dingin
Salah satu prinsip yang kerap diwanti-wanti kepada para investor pemula adalah berinvestasi hanya dengan uang dingin. Meskipun prinsip ini adalah aturan tidak tertulis, praktiknya sangat membantu investor untuk mencegah kerugian.
Seorang investor harus memahami apa bedanya uang panas dan uang dingin, dan mengapa investasi tidak dianjurkan dilakukan dengan uang panas.
3. Sudah Paham Profil Risiko
Memahami profil risiko memang sedikit tricky, karena secara teori Anda bisa saja memahaminya di luar kepala. Namun kepercayaan diri Anda akan diuji ketika kondisi pasar memburuk dan harga saham Anda terperosok.
Bisa saja Anda merasa profil risiko Anda agresif, tetapi ketika harga saham Anda terjun 15 persen, Anda sudah khawatir dan gelisah bukan main. Lalu akhirnya Anda memutuskan untuk stop loss karena tidak sanggup melihat kerugian di portofolio.
Profil risiko sangat penting untuk dipahami investor, sehingga dia mampu memilih jenis instrumen investasi yang cocok dengan toleransinya. Jika Anda sudah paham dan yakin tentang profil risiko Anda sendiri, barulah Anda siap mulai berinvestasi saham.
4. Punya Penghasilan Tetap/Kondisi Keuangan Sehat
Punya penghasilan tetap juga merupakan salah satu aturan tak tertulis dalam investasi saham dan dipegang teguh oleh banyak investor. Individu dengan penghasilan yang belum tetap tidak dianjurkan untuk nekat berinvestasi.
Sebab investasi saham berisiko tinggi, dengan fluktuasi harga saham yang sangat mungkin terjadi setiap hari. Tanpa penghasilan tetap sebagai bantalan biaya hidup sehari-hari, akan sulit untuk fokus berinvestasi tanpa dorongan untuk melepas kepemilikan karena butuh uang.