4. Kurang Promosi Digital
Di era digital, promosi mulut ke mulut saja tidak cukup. Banyak pelanggan menemukan tempat makan dari media sosial. Jika tidak tampil online, Anda bisa kalah dari kompetitor yang aktif promosi. Manfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Google Bisnisku. Posting konten rutin seperti behind the scenes, testimoni pelanggan, menu baru, atau promo spesial.
5. Penentuan Harga Tidak Sesuai Target Pasar
Harga adalah faktor sensitif. Terlalu mahal bisa mengusir pelanggan, terlalu murah bisa membuat usaha tidak untung. Lakukan survei pasar dan hitung HPP (harga pokok penjualan) secara rinci. Pastikan ada margin keuntungan yang sehat, dan sesuaikan harga dengan nilai yang dirasakan pelanggan.
6. Tidak Melakukan Inovasi Menu atau Konsep
Street food adalah bisnis dengan persaingan tinggi. Pelanggan bisa bosan jika menu monoton, atau jika tidak ada hal menarik yang membuat mereka ingin kembali. Selalu cari cara menyegarkan menu, misalnya dengan topping unik, kemasan menarik, atau edisi spesial. Dengarkan feedback pelanggan untuk menyesuaikan inovasi.
7. Tidak Mau Mendengar Kritik atau Masukan
Masukan dari pelanggan bisa jadi kunci perbaikan usaha. Sayangnya, banyak penjual street food menganggap kritik sebagai serangan, bukan peluang. Terbuka terhadap masukan dan anggap sebagai data untuk perbaikan. Tanyakan pendapat pelanggan secara langsung atau melalui media sosial. Gunakan feedback sebagai bahan evaluasi berkala.
Meskipun street food dikenal karena kepraktisan dan kelezatannya, keberhasilan usaha ini tetap bergantung pada manajemen yang baik. Dengan menghindari tujuh kesalahan di atas, Anda bisa membangun bisnis street food yang tidak hanya laris manis, tapi juga berkelanjutan.
(Shifa Nurhaliza Putri)