IDXChannel—Budidaya koi adalah bisnis yang menjanjikan. Wanto, pembudidaya koi yang memiliki breeder Satria Koi, adalah bukti keberhasilan pembudidayaan ikan hias yang menghasilkan penjualan yang fantastis.
Dalam channel Youtube PecahTelur, pria asal Tulungagung itu menceritakan dan berbagi tips untuk membudidayakan koi hingga sukses menghasilkan ikan-ikan berkualitas baik dan berhasil mencetak penjualan sampai balik modal.
Jika Anda adalah pecinta koi dan berminat untuk mencoba bisnis serupa. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai keberhasilan budidaya. Mulai dari pengelolaan modal hingga pemeliharaan kualitas kolam.
Apa saja yang mesti dilakukan pembudidaya agar bisnisnya berhasil? Simak ulasannya berikut ini.
8 Tips Budidaya Koi Hingga Hasilkan Cuan
Siapkan Modal
Hal pertama yang mesti dipersiapkan tentu modal untuk membeli anakan dan membuat kolam. Menurut Wanto, jika Anda sudah memiliki kolam, maka perkiraan modal yang dibutuhkan adalah Rp10 juta.
Nominal itu digunakan untuk membeli anakan koi (burayak) dan membeli peralatan penunjang ekosistem kolam. Belilah burayak kantongan. Satu kantong bisa berisi 3.000 ekor ikan-ikan kecil yang baru menetas.
Penunjang ekosistem kolam yang perlu disiapkan adalah listrik untuk menggerakkan pompa air, oksigen, dan lain-lain. Kolam dapat dibuat berbentuk kolam semen ataupun kolam terpal.
“Per kantong dijual Rp300.000 hingga Rp500.000, indukan yang besar bisa menghasilkan anakan hingga 10-15 kantong. Kalau beli 10 kantong, berarti Rp500.000,” tutur Wanto.
Pemberian Pakan
Pemberian pakan koi tidak boleh di atas jam empat sore. Sebab jika ikan diberi makan terlampau sore, maka ikan akan kenyang pada malam hari. Kadar oksigen akan menyusut pada malam hari, ph air juga berubah, dan ikan bisa tersengal-sengal karena kekenyangan.
Ikan akan diam jika diberi makan terlambat, dan jika Anda tidak awas, ikan bisa mati serempak dalam semalam. Selain itu, pemberian pakan kedua saat sore hari juga harus dikurangi volumenya.
Misalnya, jika pagi ikan diberi pakan dua kilo, maka saat pemberian pakan sore hari volumenya dikurangi menjadi satu kilo atau satu setengah kilo.
Pembagian Kolam
Anakan koi harus ditempatkan dalam kolam sesuai ukuran tubuhnya. Anakan berbadan besar harus dipisahkan dari anakan berbadan kecil agar pola makannya merata. Sebab jika dicampur, anakan berbadan kecil akan kalah saat pakan disebar.
Jika tidak dipisah sejak awal, maka ikan-ikan berbadan kecil terancam tumbuh tidak maksimal karena tidak mendapatkan pakan yang cukup.
Pemberian Obat Segera
Jika ikan terjangkit parasit, maka pembudidaya harus segera memberikan obat. Tidak boleh ditunda-tunda. Jika menunda, ikan akan semakin sakit hingga mati, dan jika mati, ikan-ikan lain akan menyusul mati.
Pembasian parasit dalam dilakukan dengan menebar pestisida ke air kolam dan mencampur obat dalam pakan ikan. Sehingga Anda membasmi ikan dari luar dan dari dalam.
Memperhatikan Ekosistem Kolam
Menurut Wanto, kolam koi tidak boleh terlalu rindang, namun juga tidak boleh terlalu terbuka agar tidak terlalu terpapar sinar matahari. Paparan sinar matahari berlebihan akan memudarkan warna sisik koi.
Kedalaman kolam koi sebaiknya minimal 120 meter. Kolam koi juga harus diberi oksigen, dan sebaiknya diberikan arus buatan di bawah kolam. Dengan arus di bawah kolam, ikan akan aktif bergerak sehingga tubuhnya tumbuh dengan maksimal dan lincah, nafsu makannya pun akan terjaga.
Kepadatan kolam pun harus diperhatikan. Kolam tidak boleh terlalu padat, juga tidak boleh terlalu longgar. Misalnya, jika kolam dapat diisi 1.000 ekor anakan namun hanya diisi 100 ekor, maka budidaya bakal kurang maksimal.
Memilih Indukan dan Pejantan
Indukan dan pejantan tidak boleh berasal dari satu gen. Sebab jika keduanya berasal dari satu gen, potensi kecacatan fisik pada anakan akan sangat besar. Pejantan pun sebaiknya pejantan impor.
Sedangkan indukan sebaiknya adalah indukan berbadan bagus dan besar, dengan warna sisik yang tidak terlalu ramai dan padat. Anakan yang dihasilkan dari indukan dan pejantan yang benar akan sangat bagus sisik dan tubuhnya.
Menyortir Panen Untuk Biaya Operasional
Pembudidaya dapat membiayai operasional kolam dari hasil panennya sendiri. Menurut Wanto, koi dapat dijual dalam usia beragam. Mulai dari anakan yang baru menetas, usia 3-5 hari, atau usia beberapa bulan.
Anda dapat menyortir anakan koi dari grade atau kualitas terendah. Ikan-ikan tersebut dapat dijual untuk membeli pakan dan membiayai alat-alat penunjang kolam.
Tidak Menyerah
Salah satu kunci keberhasilan budidaya koi adalah pantang menyerah. Wanto pernah mengalami kegagalan yang mengakibatkan kerugian. Seluruh ikannya mati hingga ia rugi Rp150 juta.
Namun ia terus memulai budidaya lagi dari awal hingga ia menemukan rumusan yang tepat untuk memelihara ikan-ikannya sampai besar. Dari kegagalan-kegagalan itu, pelajarilah faktor-faktor penunjang keberhasilan dan pantangan-pantangan dalam merawat koi.
Itulah sederet tips membudidaya ikan koi yang dapat Anda praktekkan jika Anda berminat untuk berbisnis budidaya koi. (NKK)