"Karena Ibu itu kan nggak paham soal alat-alatnya itu. Soal digital gitu. Jadi biarpun atas nama Ibu, tapi Agen (BRILink) tetap saya yang jalankan. Baru pas sudah jadi nasabah KUR, lalu punya toko sendiri, itu Agen BRILink dialihkan namanya ke suami. Bukanya juga pindah ke toko saya, bukan di toko Ibu," urai Dewi.
Dengan bantuan permodalan dari BRI, secara perlahan bisnis Dewi dan suami pun terus berkembang, sehingga mampu menambah kepemilikan dua kios lagi, yang digunakan untuk berjualan perabot rumah tangga dan alat-alat listrik.
Dalam mengembangkan bisnisnya tersebut, Dewi dan suami juga telah beberapa kali mendapatkan fasilitas pinjaman dari BRI.
"Dulu pertama kali (mengajukan) Rp25 juta itu, dengan tenor setahun. Selanjutnya, saya ajukan lagi Rp80 juta untuk dua tahun. Lalu Rp200 juta lagi untuk tiga tahun. Terakhir, ini saya ajukan lagi pinjaman Rp500 juta, tapi dikasihnya Rp350 juta, untuk empat tahun," terang Dewi.
Ratusan Juta
Dengan bisnis yang terus berkembang, praktis omzet pendapatan yang berhasil dikantongi Dewi dan suami juga terus meningkat signifikan dari waktu ke waktu.