IDXChannel – Tren sleep tourism tengah banyak diperbincangkan dan digadang-gadang akan menjadi gaya liburan baru yang populer di masa mendatang.
Pariwisata memang selalu berkembang mengikuti gaya hidup manusia. Setelah era wisata kuliner, adventure tourism, hingga healing travel, kini muncul tren baru yang semakin populer di kalangan wisatawan urban yakni sleep tourism.
Lantas, apa itu tren sleep tourism? Berikut ini IDXChannel menyajikan pembahasan lengkapnya.
Apa Itu Tren Sleep Tourism
Seperti namanya, sleep tourism atau wisata tidur adalah tren bepergian yang bertujuan utama untuk memperbaiki kualitas tidur. Bukan sekadar bersantai di hotel mewah, sleep tourism menawarkan pengalaman menginap yang secara khusus dirancang untuk membantu pengunjung mendapatkan istirahat optimal dan tidur yang benar-benar nyenyak.
Di tengah masyarakat yang semakin sibuk, banyak tekanan pekerjaan, kebisingan kota, dan waktu tidur yang terus terganggu karena pekerjaan dan rutinitas yang padat. Adanya tren sleep tourism ini seolah menjawab kebutuhan dasar manusia yakni tidur yang sehat dan berkualitas.
Sleep tourism bukanlah konsep baru sepenuhnya, namun baru-baru ini mulai menjadi sorotan utama dalam industri pariwisata dan wellness (kesehatan). Selama pandemi Covid-19, semakin banyak orang mengalami gangguan tidur, stres kronis, dan kelelahan mental. World Sleep Society bahkan menyebutkan bahwa lebih dari 60 persen orang dewasa pernah mengalami gangguan tidur, baik insomnia, tidur tidak nyenyak, atau gangguan ritme sirkadian.
Dari sinilah kemudian muncul kebutuhan untuk liburan yang tidak hanya menawarkan relaksasi, tetapi juga membantu memperbaiki pola tidur. Hotel dan resort pun mulai memfasilitasi kebutuhan ini dengan menciptakan paket dan layanan yang fokus pada kualitas istirahat dan pemulihan tubuh.
Sejumlah layanan yang biasanya ditawarkan untuk sleep tourism ini antara lain sebagai berikut.
1. Kamar dengan Teknologi Sleep-Friendly
Kamar tidur dirancang untuk mendukung suasana tidur terbaik: pencahayaan temaram otomatis, tirai blackout, suhu ruangan yang diatur ideal, hingga kasur dan bantal ergonomis berkualitas tinggi.
2. Fasilitas Pendukung Tidur
Beberapa tempat menyediakan aromaterapi lavender, white noise machine, selimut berbobot, serta pilihan musik relaksasi atau guided meditation sebelum tidur.
3. Program Konsultasi Tidur
Hotel kelas atas bahkan menyediakan konsultasi dengan pakar tidur (sleep therapist) atau psikiater untuk membantu menganalisis kebiasaan tidur tamu dan memberi tips tidur sehat.
4. Rutinitas Mindfulness dan Yoga
Beberapa resor menggabungkan sleep tourism dengan wellness retreat, seperti yoga malam, sesi pernapasan, dan meditasi sebelum tidur, untuk menenangkan pikiran.
5. Menu Makanan yang Mendukung Tidur Nyenyak
Restoran hotel menyajikan makanan rendah kafein, tinggi magnesium, serta menu khusus yang membantu tubuh memproduksi melatonin (hormon tidur alami).
Itulah penjelasan mengenai apa itu tren sleep tourism yang bisa jadi tren populer di masa mendatang.