Motivasi pembelian barang-barang mahal dan barang-barang tersier yang tidak begitu dibutuhkan ini bukan karena pertimbangan fungsionalitasnya, namun karena brand dan status kelas segmen pasar yang melekat pada brand tersebut.
Misalnya, membeli perangkat Apple yang terkenal mahal dan bergengsi bukan karena membutuhkan fitur maupun fungsionalitasnya sebagai perangkat telekomunikasi, bukan karena membutuhkan teknologinya untuk pekerjaan. Namun karena gengsinya.
Gaya hidup hedonisme akhirnya identik dengan kebiasaan menghamburkan uang untuk keperluan yang tidak urgen, boros, membuat individu impulsif, tidak rasional, cenderung mengejar kesenangan instan, dan enggan bertahan untuk berproses.
Hedonisme dapat membuat individu tidak rasional memandang kenyataan hidup, karena benaknya terlalu fokus semata-mata pada hal-hal yang membuat senang. Individu juga berisiko menjadi orang yang menempatkan kesenangannya pada hal-hal yang bersifat materi dan pencapaian semu.
Itulah penjelasan singkat tentang apa yang dimaksud dengan hedonisme. (NKK)