Jenis Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan teori dan penerapannya. Dari segi teori, terdapat kebijakan fiskal fungsional, terencana, dan insidental.
Kebijakan fiskal fungsional berfokus pada peningkatan kualitas ekonomi dalam jangka panjang, seperti pemberian beasiswa dan bantuan pendanaan start-up. Kebijakan terencana diambil untuk menghadapi masalah tertentu, seperti pandemi, sementara kebijakan insidental dibuat untuk melindungi stabilitas ekonomi non-pemerintah.
Dari segi penerapan, kebijakan fiskal dibagi menjadi ekspansif dan kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif diterapkan saat ekonomi melemah dengan meningkatkan anggaran belanja dan mengurangi pajak untuk mendorong daya beli. Sebaliknya, kebijakan fiskal kontraktif diterapkan untuk mencegah inflasi dengan mengurangi belanja pemerintah dan meningkatkan pajak.
Instrumen Kebijakan Fiskal
Instrumen kebijakan fiskal meliputi pajak, pengeluaran belanja negara, obligasi publik, dan alokasi anggaran. Pemerintah dapat memanipulasi pajak untuk mencapai tujuan fiskal, mengurangi atau menambah pengeluaran belanja sesuai kebutuhan, serta menerbitkan obligasi untuk mendapatkan pinjaman dari masyarakat. Selain itu, alokasi anggaran juga dapat diprioritaskan untuk sektor-sektor tertentu sesuai kondisi ekonomi.
Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia
Beberapa contoh kebijakan fiskal di Indonesia antara lain program tax amnesty yang memberikan pengurangan atau penghapusan pajak dalam kurun waktu tertentu, subsidi BBM dan gas untuk memperlancar mobilitas ekonomi, serta penetapan harga eceran tertinggi (HET) untuk barang-barang tertentu seperti obat-obatan dan sembako.