sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

RAPBN 2026 Tunjukan Arah Konsolidasi Fiskal, Ekonom Peringatkan Risikonya

Economics editor Tangguh Yudha
17/08/2025 23:00 WIB
Ekonom mengingatkan strategi konsolidasi fiskal menyimpan dilema yang perlu diantisipasi dengan cermat.
RAPBN 2026 Tunjukan Arah Konsolidasi Fiskal, Ekonom Peringatkan Risikonya. (Foto: Inews Media Group)
RAPBN 2026 Tunjukan Arah Konsolidasi Fiskal, Ekonom Peringatkan Risikonya. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 menunjukkan arah baru pemerintah dalam memperkuat konsolidasi fiskal.

Defisit anggaran dirancang sebesar Rp638,8 triliun atau setara 2,48 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah dibandingkan target APBN 2025 sebesar 5,2 persen dan outlook pada tahun ini sebesar 2,78 persen.

Menurut Ekonom dari Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, RAPBN 2026 menunjukkan niat pemerintah untuk melakukan konsolidasi fiskal, yaitu defisit ditekan, keseimbangan primer membaik, dan belanja pusat diarahkan ke program prioritas.

Namun, ia mengingatkan strategi konsolidasi ini menyimpan dilema yang perlu diantisipasi dengan cermat.

"Di satu sisi, disiplin fiskal penting untuk menjaga kepercayaan investor dan rating utang. Di sisi lain, jika dilakukan terlalu cepat dan terlalu kaku, konsolidasi bisa melemahkan peran APBN sebagai motor pertumbuhan ekonomi,” ujar Syafruddin dalam keterangan resminya, Sabtu (16/8/2025).

Dalam konteks ketidakpastian global yang masih tinggi, menurutnya, Indonesia justru membutuhkan kebijakan fiskal yang adaptif, fleksibel, dan berani mengambil risiko demi menjaga momentum pertumbuhan.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement