Diskusi mengenai tujuan keuangan bersama sebaiknya tidak hanya dilakukan di awal pernikahan, tetapi harus dilakukan secara berkala. Rencanakan lah tujuan jangka pendek dan jangka panjang agar Anda dan pasangan dapat mengontrol keuangan dengan baik.
3. Membuat Tabungan yang Sama atau Terpisah
Beberapa pasangan memilih untuk memiliki satu akun tabungan yang sama dan satu akun terpisah. Akun tabungan yang sama ini bisa dimanfaatkan untuk mengatur keperluan finansial keluarga, seperti membayar tagihan listrik atau keperluan rumah lain. Di sisi lain, tabungan terpisah yang dimiliki masing-masing pasangan bisa digunakan untuk keperluan pribadi, seperti berlibur atau belanja.
4. Menyimpan Uang untuk Dana Darurat
Cara mengatur keuangan setelah menikah selanjutnya adalah menyisihkan uang untuk dana darurat. Hal ini akan sangat membantu Anda untuk menghindari risiko yang tidak terduga. Seperti saat ada kerusakan pada rumah, biaya pengobatan, dan lainnya.
5. Berinvestasi Sesuai dengan Kebutuhan Keluarga
Setelah berumah tangga, kebutuhan kita di masa depan harus sejalan sama cita-cita keluarga. Seperti ingin memiliki aset yang memberi kenyamanan hidup keluarga, bisa menyekolahkan anak di sekolah atau kampus terbaik, bisa pergi liburan sama keluarga, dan punya dana pensiun untuk masa tua nanti.
6. Menentukan Asuransi yang Tepat
Saat Anda menikah, penting untuk membahas asuransi yang dapat melindungi sekeluarga. Mulai dari asuransi jiwa, asuransi sakit kritis, asuransi kesehatan, asuransi rumah, dan lain sebagainya. Beberapa asuransi mungkin sudah ditanggung oleh tempat Anda dan pasangan bekerja.