IDXChannel—Apa saja contoh bisnis ritel? Bisnis ritel adalah usaha perdagangan yang dilakukan dengan cara menjual produk secara langsung kepada konsumen dalam jumlah satuan atau eceran.
Bisnis ritel berbeda dengan bisnis grosir. Perbedaan utamanya adalah tujuan konsumsi pada tingkat akhir. Ritel menjual barang untuk dikonsumsi secara pribadi oleh konsumennya.
Sementara grosir menjual barang kepada pedagang pengecer untuk dijual kembali. Dari segi kuantitas barang yang ditawarkan, bisnis grosir menjual barang dalam jumlah banyak (bulk), sementara bisnis ritel menjual secara eceran.
Philip Kotler mendefinisikan ritel sebagai serangkaian proses penjualan barang dan jasa secara satuan untuk bisa sampai ke tangan konsumen, dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Contoh bisnis ritel dalam kehidupan sehari-hari yang paling mudah ditemui adalah toko kelontong, minimarket modern seperti Alfamart, Indomaret, Circle-K, dan sebagainya. Kios kecil yang kita temui di pinggir jalan juga termasuk kategori bisnis ritel.
Bagi produsen, keberadaan bisnis ritel berfungsi dan berguna untuk menjembatani produsen dengan konsumen akhir. Sementara bagi konsumen, bisnis ritel membantu dan mempermudah konsumen untuk mendapatkan barang.
Barang-barang yang dijual bisnis ritel beragam. Mulai dari makanan dan minuman instan, makanan ringan, peralatan rumah tangga, produk perawatan tubuh dan kulit, obat-obatan, pakaian, peralatan olah raga, dan sebagainya.
Dari penjualan di tingkat peritel, produsen juga mendapatkan data pasar yang menguntungkan terkait penjualan produk-produknya, informasi tentang daya beli masyarakat, termasuk selera pasar atas segmen barang yang diproduksi.
Bisnis ritel dapat dikelola secara mandiri seperti toko-toko kelontong atau toko swalayan modern yang didirikan dan dikelola perseorangan, juga dapat dikelola dengan skema waralaba atau franchise, seperti yang dilakukan Indomaret dan Alfamart.
Dari skala ukuran bisnisnya, bisnis ritel terbagi dalam ritel skala besar dan skala kecil. Ritel skala besar contohnya adalah hypermart, supermarket, dan department store. Sementara ritel skala kecil adalah toko serba ada, toko kelontong, minimarket, dan convenience store.
Dari jenis barang yang dijual, bisnis ritel terbagi dalam kategori sebagai berikut:
Product retail = menjual barang
Service retail = menawarkan jasa
Non-store retail = menawarkan dan menjual barang dengan media tertentu
Sebagai kesimpulan, berikut ini adalah karakteristik bisnis ritel:
- Menjual barang secara langsung ke konsumen
- Berhadapan dengan konsumen secara langsung
- Menjual beragam jenis barang yang dibutuhkan konsumen
- Menjual barang dalam jumlah satuan atau eceran
Itulah penjelasan berikut contoh bisnis ritel di Indonesia. (NKK)