Bagi produsen, keberadaan bisnis ritel berfungsi dan berguna untuk menjembatani produsen dengan konsumen akhir. Sementara bagi konsumen, bisnis ritel membantu dan mempermudah konsumen untuk mendapatkan barang.
Barang-barang yang dijual bisnis ritel beragam. Mulai dari makanan dan minuman instan, makanan ringan, peralatan rumah tangga, produk perawatan tubuh dan kulit, obat-obatan, pakaian, peralatan olah raga, dan sebagainya.
Dari penjualan di tingkat peritel, produsen juga mendapatkan data pasar yang menguntungkan terkait penjualan produk-produknya, informasi tentang daya beli masyarakat, termasuk selera pasar atas segmen barang yang diproduksi.
Bisnis ritel dapat dikelola secara mandiri seperti toko-toko kelontong atau toko swalayan modern yang didirikan dan dikelola perseorangan, juga dapat dikelola dengan skema waralaba atau franchise, seperti yang dilakukan Indomaret dan Alfamart.
Dari skala ukuran bisnisnya, bisnis ritel terbagi dalam ritel skala besar dan skala kecil. Ritel skala besar contohnya adalah hypermart, supermarket, dan department store. Sementara ritel skala kecil adalah toko serba ada, toko kelontong, minimarket, dan convenience store.