Skema pembayaran CIF ini mencakup tiga elemen utama, yakni Cost (biaya), Insurance (asuransi), dan Freight (pengakuan).
- Cost (biaya): biaya barang yang akan dikirimkan.
- Insurance (asuransi): perlindungan asuransi terhadap risiko kerusakan atau kehilangan barang selama pengiriman.
- Freight (pengangkutan): biaya pengiriman barang dari tempat asal ke tujuan.
Cara Kerja Cost, Insurance, and Freight (CIF)
Dalam sistem perdagangan menggunakan skema CIF, ada peran dan tanggung jawab antara penjual dan pembeli terkait Cost, Insurance, dan Freight. Berikut rincian cara kerjanya.
1. Tanggung Jawab Penjual
- Membeli lisensi ekspor untuk produk tersebut.
- Menyediakan inspeksi untuk produk.
- Membayar biaya atau ongkos pengiriman dan pemuatan barang hingga ke pelabuhan penjual.
- Membayar biaya pengemasan untuk ekspor kargo.
- Membayar biaya untuk pembersihan bea cukai, bea ekspor, dan pajak (untuk ekspor).
- Membayar biaya pengiriman barang melalui laut atau jalur air dari pelabuhan penjual ke pelabuhan tujuan pembeli.
- Membayar biaya asuransi pengiriman hingga ke pelabuhan tujuan pembeli.
- Menanggung biaya atas kerusakan atau kehancuran barang.
- Mengirimkan barang ke kapal dalam jangka waktu yang disepakati dan menyediakan bukti pengiriman dan pemuatan.
2. Tanggung Jawab Pembeli
Setelah barang tiba di pelabuhan tujuan sesuai dengan kesepakatan, pembeli mengambil alih tanggung jawab untuk biaya terkait impor dan pengiriman barang. Berikut hal yang ditanggung oleh pembeli.
- Memuat barang di terminal pelabuhan.
- Memindahkan barang di dalam terminal dan ke lokasi pengiriman.
- Membayar biaya bea cukai dan biaya terkait impor barang.
- Membayar biaya transportasi, pemuatan, dan pengiriman barang ke tujuan akhir.
Itulah penjelasan mengenai Cost, Insurance, and Freight (CIF) yang perlu Anda ketahui sebelum bertransaksi ekspor maupun impor.