Perusahaan itu mengalami perubahan nama beberapa kali. Tiga tahun setelah melantai di bursa pada 1993, Prajogo mengganti nama perusahaannya menjadi PT Barito Pacific Timber Tbk, kemudian pada 2007 dia kembali mengubah nama usahanya menjadi Barito Pacific.
Pada periode yang sama, Prajogo mengakuisisi 70 persen saham Chandra Asri, satu-satunya perusahaan yang memproduksi olefin di Indonesia. Setelahnya, di bawah Barito Pacific selaku induk usaha, Prajogo mengembangkan usahanya pada sektor-sektor lain.
Melansir laman PT Barito Pacific Tbk (29/3), konglomerasi BRPT bergerak pada tiga sektor utama. Yakni energi, petrokimia, properti, dan satu segmen usaha lain-lain. Beberapa anak usahanya juga telah melantai di Bursa Efek Indonesia.
Berikut gurita bisnis Prajogo Pangestu di bawah Barito Pacific:
1. PT Chandra Asri Tbk (TPIA)
TPIA bergerak di bidang usaha pengolahan dan manufaktur produk petrokimia. Adapun beberapa produk yang dibuat antara lain etilena, pygas, polipropilena, propilena, karet sintetis, dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki pabrik di Cilegon dan Serang.
Chandra Asri memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di bidang produksi petrokimia dan kepelabuhanan yang mengelola transportasi pengangkutan produk-produk yang dihasilkan TPIA.