Susiwijonk menerangkan, meskipun kasus COVID-19 sudah mulai menurun, ini bukan juga berarti program Kartu Prakerja akan berhenti.
"Begitu mau mulai ternyata kena pandemi, sehingga shifting digeser jadi semi bansos. Kalau pandemi mulai melandai, kembali ke program reguler, yang tujuan utamanya adalah re-skilling, upskilling dan tenaga kita," pungkasnya.
(NDA)