Peran dalam Kemerdekaan dan Pengelolaan Kekayaan Alam
Selain memberikan dukungan finansial, Sultan Syarif Kasim II juga berperan dalam membujuk raja-raja Melayu di Sumatera agar bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia bahkan ikut berjuang di Aceh bersama Resimen Rencong Aceh, dengan pangkat terakhir sebagai kolonel.
Sultan juga dikenal sebagai sosok yang memanfaatkan kekayaannya untuk perjuangan lebih luas. Salah satunya adalah membeli pesawat yang kemudian dinamai "Seulawah", pesawat pertama milik Indonesia.
Namun, kontribusi terbesar Sultan Siak sebenarnya terletak pada penyerahan tanah-tanah kaya minyak di wilayah Riau.
Ladang minyak Minas, yang menghasilkan minyak berkualitas tinggi "Sumatran Light Sweet Crude Oil", menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia sejak dekade 1950-an. Ladang ini ditemukan oleh Richard H. Hopper dan kemudian dikelola oleh PT Caltex Pacific Indonesia (CPI).
Dampak Jangka Panjang Sumbangan Sultan
Produksi puncak ladang minyak Minas pada 1973 tercatat mencapai 1 juta barel per hari. Hingga kini, kontribusi ladang minyak di Riau secara kumulatif telah mencapai lebih dari 12 miliar barel, mengubah perekonomian Indonesia dan Riau secara signifikan.