Sebelum Islam masuk ke Nusantara, wayang kulit sudah menjadi salah satu kesenian dan tradisi masyarakat. Hingga pada masa Islam mulai masuk ke Jawa, Walisongo pun mengakulturasi kesenian wayang ini menjadi media dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa. Wayang kulit ini digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk media berdakwah dan dengan menyelipkan ajaran agama Islam dalam pertunjukannya.
Profesi dalang sebagai bagian dari kesenian tradisional kerap dianggap sebelah mata. Padahal, jika ditekuni profesi dalang bisa menjadi profesi yang menjanjikan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tarif dalang pemula bisa berkisar Rp5-10 juta untuk satu kali pentas. Sementara itu, jika dalang tersebut sudah berpengalaman dan memiliki nama besar, tarifnya bisa mencapai Rp50 juta bahkan hingga ratusan juta rupiah untuk satu kali pentas.
Bayaran tersebut terbilang wajar karena pekerjaan ini membutuhkan keahlian dan keterampilan yang tidak mudah. Dalang harus bisa membuat bermacam-macam suara untuk memerankan masing-masing karakter di dalam tokoh pewayangan selama pentas yang berlangsung sepanjang malam suntuk. Selain itu, peralatan yang digunakan pun cukup banyak.
Selain itu, beberapa faktor juga turut menentukan besaran tarif pertunjukkan dalang wayang kulit antara lain faktor lokasi atau tempat pertunjukkan, durasi pentas, hingga kedekatan antara dalang dengan pengundang.
Itulah perkiraan besaran tarif dalang wayang yang berhasil dihimpun IDXChannel dari berbagai sumber. Dalang bukanlah sekedar profesi, lebih dari itu pekerjaan ini menjadi salah satu bentuk semangat untuk terus mendorong lestarinya kebudayaan bangsa Indonesia.