Individu dapat menjadikan logam mulia sebagai alternatif tabungan darurat, selain menguntungkan jika harga emas naik, individu juga terhindari dari potongan biaya admin bulanan di rekening tabungannya.
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan bila menjadikan emas sebagai dana darurat:
1. Spread Harga
Logam mulia adalah instrumen investasi jangka panjang, pertumbuhan harganya bergerak dalam jangka panjang, meskipun ada momentum di mana harga emas naik secara agresif seperti akhir 2024 hingga awal 2025.
Kenaikan harga agresif dalam waktu singkat ini tidak bisa dijadikan patokan, karena belum tentu momentum ini terulang lagi pada tahun-tahun berikutnya. Selain itu emas juga memiliki spread harga, alias selisih antara harga beli konsumen dengan harga jual kembali.
Saat konsumen membeli logam mulia, harganya akan lebih tinggi dibanding harga jualnya di hari yang sama. Oleh sebab itu investor harus menunggu cukup lama agar harga jualnya melampaui harga belinya.
Jika investor ingin menjadikan emas sebagai dana darurat, spread harga beli dan harga jual inilah yang harus dipikirkan. Investor tidak akan merugi jika dana darurat itu disiapkan untuk kebutuhan jangka panjang.
Namun jika dana darurat itu disiapkan untuk kebutuhan jangka pendek, misalnya hitungan bulan, maka investor harus siap merugi karena harga jualnya belum tentu sudah naik melampui harga pembeliannya.