“GUYSSSSSSSSSS, jangan ada yang share CV lengkap banget banget banget di sosmed manapun ya!! Baca postingan di bawah, ngeri banget cuy,” tulis @txtdrlinkediin, Selasa (10/1/2023).
Dalam postingannya, orang bisa dengan mudah mencuri data kamu dari CV. Sebagai contoh, terlihat tanggal lahir 15-03-1979. Maka nomor KTPnya xx.xx.xx - 150379 - xxxx.
Hanya berbekal 3 data di atas tinggal di Jakarta Timur, Kecamatan Bambu Apus. Maka nomor KTP-nya 31.75.10.150379.xxxx adalah 31.75.10.150379.0006.
Lalu ke data BPJS/NPWP, lalu input nama lengkap dan kecamatan, langsung dapat nomor belakang KTP-nya yaitu 0006. Kemudian mengambil foto si pemilik (dari CV), dan membuat surat pernyataan, lalu ke OJK minta print SLIK OJK, akhirnya pelaku mendapatkan informasi debitur.
Selanjutnya, pelaku bikin e-KTP, muka korban diganti muka pelaku. Lalu pelaku apply pinjaman online pakai muka pelaku, tapi data dari CV korban.
Dalam 24 jam, pelaku bisa dapat uang dari puluhan pinjaman online. Pelaku dapat banyak uang, kabur, korban yang dikejar-kejar debt collector. Itu semua bermula dari CV 'telanjang' yang sukarela korban bagikan di media sosial, termasuk Linkedin.