IDXChannel – Kisah perjuangan 3 kerajaan bisnis terbesar di Indonesia bisa menjadi referensi bagi Anda yang ingin memulai sebuah bisnis. Ada beberapa konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia yang sukses membangun bisnis hingga menggurita dan diwariskan ke anak cucunya.
Kerajaan bisnis ini bahkan mampu menguasai pasar baik di Indonesia hingga mancanegara. Sebut saja beberapa grup bisnis keluarga terkaya seperti Salim Group, Djarum Group, dan CT Corp yang mampu merajai bisnisnya di sektor masing-masing.
Lantas, bagaimana kisah perjuangan 3 kerajaan bisnis terbesar di Indonesia ini hingga mencapai kesuksesan seperti saat ini? Simak ulasannya dalam penjelasan lengkap IDXChannel berikut!
Kisah Perjuangan 3 Kerajaan Bisnis Terbesar di Indonesia
1. Salim Group
Anda tentu sudah familiar dengan salah satu bank terbesar di Indonesia, BCA, merek Indomie, dan berbagai produk dari Indofood. Produk-produk tersebut merupakan produk dari anak-anak perusahaan yang bernaung di bawah Salim Group. Salim group didirikan oleh Sudono Salim, ayah dari Anthoni Salim yang saat ini mewarisi konglomerasi bisnis yang satu ini.
Sudono Salim berasal dari China yang tengah mengalami konflik hingga akhirnya pindah ke Indonesia. Sebelum berbisnis, Sudono Salim sempat menjadi pekerja di sebuah pabrik kerupuk. Ia kemudian mencoba peruntungan dengan memulai usaha cengkeh. Ia menyadari bahwa Kudus adalah kota penghasil cengkeh yang cukup besar. Ia pun melihat peluang bisnis yang bagus dari sini. Ia memasok cengkeh hanya dari Kudus.
Berkat kepiawaian bisnisnya, Sudono pun berhasil menjadi bandar cengkeh sukses di Kota Kudus. Namun, pada 1942 saat Jepang menduduki Indonesia, bisni cengkehnya harus berakhir. Ia pun terus mencari peluang hingga akhirnya ia membangun bisnis logistik untuk berbagai keperluan tentara berupa obat-obatan hingga senjata. Ia pun sukses menjadi pemasok logistik utama untuk tentara Angkatan Darat.
Sukses dengan bisnis logistik, Sudono Salim pun mulai merambah ke sektor perbankan karena ia menyadari bahwa masyarakat Indonesia butuh lembaga perbankan untuk keperluan pinjaman. Ia bekerja sama dengan Mochtar Riady dan mendirikan Bank Central Asia (BCA). Bank ini pada waktu itu berhasil menjadi bank swasta kedua dengan aset terbesar di Indonesia.
Ia pun kemudian melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan berbagai macam perusahaan di periode Orde Baru. Ia membangun PT Bogasari Flour Mill yang sampai sekarang terkenal sebagai produsen tepung terigu. Kemudian menambah bisnis di bidang semen dengan nama Indocement. Tak hanya itu, ia pun mendirikan PT Metropolitan Development yang menjadi pengembang rumah elit Pondok Indah dan Kota Mandiri BSD. Dengan berbagai macam bisnis yang berhasil didirikannya itu, Sudono Salim menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Sepeninggal Sudono Salim, kerajaan bisnisnya pun diwariskan kepada sang anak yakni Anthoni Salim. Anthony memiliki tantangan yang sangat besar pada awal mula Ia menjadi pemegang utama Salim Group. Ia mewarisi insting bisnis sang ayah. Jatuh bangun mempertahankan dan mengembangkan kerajaan bisnisnya hingga ia rela untuk melego atau melepaskan sejumlah saham pada beberapa subsidiary Salim Group, seperti BCA, Indocement, dan juga Indomobil.
Keputusan ini terbukti dapat menyelamatkan Salim Group beserta sejumlah anak perusahaannya dari ambang kebangkrutan. Di bawah kepiawaian Anthony Salim dalam mengelola Salim Group, Indofood dan Bogasari berhasil digadang-gadang sebagai produsen mie instan dan tepung terbesar tak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.